Jumat, 14 April 2017

MAKALAH “DINAMIKA SOSIAL DAN KEBUDAYAAN”

                                                           
                      


                     MAKALAH
                         “DINAMIKA SOSIAL DAN KEBUDAYAAN”

                          Oleh
              

BAHTIAR AGUSTI
1312500009

          Dosen pengampu


BENI HABIBIE, M.Pd
                            NIPY . 190 6242 1981



                         PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
                   FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                         UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
                2013



          KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “ Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta umatnya yang senantiasa mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian social budaya di masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser memerlukan konseo-konsep. Konsep-konsep dalam menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi disebut dinamik sosial (social dynamic).
            Oleh karena itu, kami sebagai penulis mengharapkan saran-saran ke arahperbaikan  untuk meningkatkan mutu buku ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat 
                                                                                                                 

                                                                                                                  Tegal, 19 desember  2013


Penyusun










BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Effendi,R.(2006:61) mengemukakan bahwa masyarakat merupakan kelompok atau kolektivitas manusia yang melakukan antarhubungan, sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta telah melakukan jalinan secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama.
E.B. Tylor (soekanto,S.:2007:150) mengungkapkan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Hermana,,R (2006: 67) mengemukakan bahwa di alam  raya atau jagad raya ini tidak ada yang kekal abadi. semikian pula, setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan atau pergeseran-pergeseran. pergeseran tersebut ada yang berjalan lambat dan ada pula yang berjalan cepat, bahkan sangat cepat. Perubahan yang berjalan lambat dari tahap ke tahap berikutnya secara berkesinambungan dikonsepsikan sebagai evolusi. Sedangkan perubahan yang cepat atau bahkan bias sangat cepat dikonsepsikan sebagai revolusi.

B.     Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.    Apa konsep-konsep mengenai pergeseran masyarakat dan kebudayaan?
2.    Apa proses belajar kebudayaan sendiri?
3.    Apa proses evolusi sosial?
4.    Apa proses Difusi?
5.    Apa Akulturasi dan Pembaharuan atau Asimilasi?
6.    Apa Perubahan atau Inovasi?


C.      Tujuan Penulisan.
Tujuan yang hendak dicapai dalam kajian ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep dan konsepsi-konsepsi mengenai pergeseran masyarakat dan kebudayaan, proses belajar kebudayaan sendiri proses belajar kebudayaan sendiri, proses evolusi social, proses difusi, akulturasi dan pembaharuan atau asimilasi, dan perubahan atau inovasi














 
            








 BAB II
   PEMBAHASAN

A.      Konsep-konsep dan Konsepsi-konsepsi Khusus Mengenai Pergeseran Masyarakat dan Budaya.
Menurut Fathoni,A (2006:23) konsep-konsep yang diperlukan apabila ingin menganalisis secara ilmiah proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan, termasuk lapangan penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika social.
Koentjaraningrat (2003:142) mengemukakan bahwa,
Untuk menganalisa proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan, termasuk lapangan penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika social. Diantara konsep-konsep yang terpenting ada yang mengenai proses-proses belajar kebudayaan sendiri, yakni internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi. Selain itu ada proses perkembangan kebudayaan umat manusia (atau “evolusi kebudayaan”) dari bentuk-bentuk kebudayaan yang sederhana hinggaa yang makin lama makin kompleks, yang dilanjutkan dengan proses penyebaran kebudayaan-kebudayaan yang terjadi bersama dengan perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi ( yaitu proses difusi ). Proses lainnya adalah proses perkenalan budaya-budaya asing yang disebut “proses akulturasi” dan “asimilasi”. Akhirnya ada proses pembaharuan, atau “inovasi”, yang berkaitan erat dengan penemuan baru (yang dalam bahasa inggris disebut discovery dan invention)

B.       Proses Belajar Kebudayaan Sendiri.
               Proses Internalisasi meurut Koentjaraningrat (2003:142) mengungkapkan bahwa,
prosesnurut  internalisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai saat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya.
Menurut Effendi,R (2006:145) proses internalisasi adalah proses pengembangan potensi yang dimiliki manusia, yang dipengaruhi baik lingkungan internal dalam diri manusia itu maupun eksternal, yaitu pengaruh dari luar diri manusia.
Dapat disimpulkan bahwa proses internalisasi merupakan proses pengembangan atau pengolaan potensi yang dimiliki manusia, yang berlangsung sepanjang hayat, yang dipengaruhi oleh lingkungan internal maupun eksternal.
Menurut Fathoni,A (2006:24 ) proses internalisasi tergantung dari bakat yang dipunyai dalam gen manusia untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, dan emosinya. Tetapi semua itu juga tergantung dengan pengaruh dari berbagai macam lingkungan sosial dan budayanya. Contoh: bayi yang lahir terus belajar bagaimana mendapatkan perasaan puas dan tidak puas.

C.      Proses Evolusi Sosial
      Proses Prose Microscopic dan Macroscopic dalam Evolusi Sosial.
Koentjaraningrat (2003:147) mengemukakan bahwa,
proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisa secara mendetail (mikroskopik), tetapi dapat juga dilihat secara keseluruhan, dengan memperhatiakan perubahan-perubahan besar yang telah terjadi (makroskopik). Proses-proses social budaya yang dianalisa secara detail dapat memberi gambaran mengenai berbagai proses peribahan (yang dalam ilmu antropologi disebut recurrente processes)yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dari suatu masyarakat. Proses evolusi social budaya secara makroskopik yang terjadi dalam suatu jangka waktu yang panjang, dalam antropologi disebut “proses-proses pemberi arah”, atau directional processes.
  Proses-Proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya.
Koentjaraningrat (2003:14) mengemukankan bahwa,
Dalam antropologi, perhatian terhadap proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya baru timbul sekitar tahun 1920 bersama dengan perhatian terhadap individu dalam masyarakat.sebelumnya, para ahli antropologi umumnya hanya memperhatikan adat istiadat yang lazim berlaku dalam masyarakat yang mereka teliti, tampa memperhatikan sikap, perasaan, serta tingkah laku para individu yang bertentangan dengan adat istiadat.
 (directional) dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan.
D.    Proses Difusi
1.        Penyebaran manusia.
Ilmu Paleoantropologi (Fathoni,A.:2006:28) memperkirakan bahwa
Manusia terjadi di daerah Sabana tropikal di Afrika Timur, dan sekarang makhluk itu sudah menduduki hampir seluruh permukaan bumi ini. Ini dapat diterangkan dengan dengan adanya proses pembiakan dan gerka penyebaran atau migrasi-migrasi yang disertai dengan proses adaptasi fisik dan sosial budaya dari manusia dalam jangka waktu yang sangat lama.Fathoni,A (2006:29) mengemukakan bahwa,
Proses ini membagi menjadi dua proses migrasi, yaitu migrasi yang berlangsung lambat dan otomatis, dan migrasi yang berlangsung cepat dan mendadak. Migrasi yang lambat dan otomatis adalah sejajar dengan perkembangan dari manusia yang selalu banyak jumlahnya, sejak masa timbulnya di muka bumi hingga sekarang. Proses evolusi ini menyebabkan manusia senantiasa memerlukan daerah yang makin lama makin luas.Penyebaran unsur-unsur kebudayaan
Bersama dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok masyarakat di muka bumi ini, turut tersebar pula berbagai unsur kebudayaan.
Menurut kontjaraningrat (2003:152) Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dapat juga terjadi tanpa ada perpindahan kelompok-kelompok manusia atau bangsa-bangsa, tetapi karena unsur-unsur kebudayaan itu memang sengaja dibawa oleh individu-individu tertentu, seperti para pedagang dan pelaut.
E.       Akulturasi dan Asimilasi
Akulturasi adalah Proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan itu.(koentjaraningrat:2003:155)
Fathoni,A (2006:31) mengemukakan bahwa,masalah-masalah mengenai akulturasi jika di ringkas, akan tampak 5 golongan masalah, yaitu : a) masalah tentang metode-metode untuk mengobservasi, mencatat, dan melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat, b) masalah tentang unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah dan tidak mudah diterima oleh suatu masyarakat, c) masalah tentang unsur-unsur kebudayaan yang mudah dan tidak mudah diganti atau diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing, d) masalah mengenai jenis-jenis individu yang tidak menemui kesukaran dan cepat diterima unsur kebudayaan asing, dan jenis-jenis individu yang sukar dan lamban dalam menerimanya, e) masalah mengenai ketegangan-ketegangan serta krisis-krisis sosial yang muncul akibat akulturasi.

F.       Pembaruan (Inovasi)
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Suatu proses inovasi tentu berkaitan  penemuan baru dalam teknologi, yang biasanya merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan invension. (Fathoni,A.:2006:32)
Menurut koentjaraningrat (2003:162) mengemukakan bahwa,
Faktor-faktor yang menjadi pendorong bagi seorang individu untuk memulai serta mengembangkan penemuan baru adalah: a) kesadaran akan kekurangan dalam kebudayaan, b) mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan, c) sistem perangsang bagi kegiatan mencipta. Penemuan baru sering kali terjadi saat ada suatu krisis masyarakat, dan suatu krisis terjadi karena banyak orang merasa tidak puas karena mereka melihat kekurangan-kekurangan yang ada di sekelilingnya.


                                                                                  BAB III 
PENUTUP

a.       kesimpulan
        Proses belajar kebudayaan sendiri yaitu meliputi, proses internalisasi yaitu proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yang dimulai ketika individu dilahirkan sampai akhir hayatnya dan sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya. Sedangkan proses sosialisasi yaitu proses seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
b.      saran  
                          dalam proses adaptasi dalam bermasyarakat tentunya kita melihat adanya suatu kesamaan dari kita yaitu meskipun indonesia negara yang beraneragam suku,budaya,agama tapi dalam dinamika sosial tetap masih sama.















DAFTAR PUSTAKA

Ardiwinata, Jajat. 2007. Sosiologi Antropologi Pendidikan.Bandung: UPI PRESS

Effendi,Ridwan. 2006. Pendiidkan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung: UPI PRESS.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Antropologi Sosial Budaya. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hermana, Ruswendi. 2006. Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESS

Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi I. Jakarta: PT Rineka Cipta

Soekanto,Soerjono.1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gugat Negara, Rumah Mewah Bos Warteg Masih Berdiri di Tengah Proyek Tol

DUKUHTURI  - Lantaran pemiliknya mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung (MA), sejumlah bidang tanah hingga saat ini belum dapat dibebaskan....